Minggu, 21 Juni 2009

Pornografi Di Jepang

Pornography mempunyai sejarah yang sangat panjang di Jepang. Dari berbagai reffrensi yang saya baca mungkin bisa disebutkan bahwa pornography mulai berkembang sejak Muromachi era (1336 to 1573) yang ditandai dengan mulai berkembangnya seni lukis erotik yang dikenal dengan nama "Shunga". Lukisan ini dibuat di atas cukilan kayu untuk selanjutnya di cetak di atas kertas dalam jumlah banyak., karena teknik cetak seperti sekarang belum dikenal pada jaman itu. Jadi melihat dari sejarah yang ada, sejak jaman dulu masyarakat sudah terbiasa disuguhi dengan berbagai materi yang berbau porno bahkan tidak berlebihan kalau saya sebutkan kalau pornography adalah merupakan bagian dari budaya.. 

Cukup menarik karena bebasnya pornography di negara itu ternyata sama sekali tidak menganggu aktivitas masyarakat sehari hari. Kebanyakan orang Jepang menganggapinya biasa biasa saja dan cendrung tidak berlebihan. Tentu saja, sesuatu yang biasa di negara lain bisa jadi hal yang sangat luar biasa dan sangat diminati di negara kita dan sepertinya karena sebab itulah Anda sampai di halaman ini bukan ? Awalnya saya kurang terlalu berminat menulis topik ini karena khawatir disebut "tahu banyak" namun karena cukup sering ditanyakan akhirnya tulisan ini saya buat juga. Baik saya mulai dari bagian yang ringan dan mudah :

 

MATERI PORNOGRAPHY

01. Majalah

Bebas dibuka

Dari sampul depanya, sepertinya dengan mudah bisa ditebak isinya walaupun oleh orang yang tidak mengerti huruf Jepang sekalipun, seperti saya. Majalah ini bisa ditemukan dan dijual bebas di mini market atau convinance store terdekat. Harganya relatif murah dan hampir tidak jauh beda dengan majalah biasa. Uniknya majalah ini bisa dibuka dengan bebas karena sama sekali tidak disegel. Sambil nyengir mesum membayangkan gambar didalamnya, sayapun mencoba membuka majalahnya. Gedabrak ! Isinya ternyata cukup membuat saya hampir pingsan, mata melotot dan mulut lupa menutup. Maklum saya rada kampungan urusan begini. Tebal majalahnya hampir sama dengan buku pelajaran ketika sma dulu, namun isinya tentu saja tidak sama (dodol !). Ada beberapa halaman yang tertutup atau dibuat lengket jadi satu. Sialnya halaman yang lengket itu justru merupakan halaman utamanya. Bagi yang pernah atau mengenal atau melihat majalah dewasa semacam playboy mungkin bisa membayangkannya dengan lebih mudah namun dengan penyajian, nuansa dan kulit yang lain.. Satu perbedaan lagi adalah isi majalah yang lebih bervariasi jadi selain gambar atau foto "syur" tadi juga ada artikel, gosip, atau berita lain yang mungkin tidak ada hubungannya dengan sampul depan.. Majalah semacam ini bisa ditemukan dalam jumlah beragam dan saya menduga photo heboh tersebut hanyalah sebagai selingan semata.

Dibeli namun tidak dibawa pulang

Yang menarik, walaupun bisa dilihat dengan bebas, saya hampir tidak pernah melihat keributan, antrean panjang,, adu jotos berebutan ingin membeli. Semuanya tampak biasa biasa saja kecuali kadang kadang tampak beberapa anak remaja yang melintas dengan tertawa cekikikan, sambil menujuk pada sampul depan, yang memperlihatkan si model dengan pembungkus pelampungnya yang hampir meletus. Pembeli majalah ini biasanya adalah golongan pria setengah baya, atau umum disebut Ojisan atau ossan, yang kadang kadang meninggalkan begitu saja majalahnya sehabis dibaca di di dalam kereta, karena takut ketahuan istri kalau dibawa ke rumah. Selain orang Jepang sendiri, kadang saya pernah juga melihat kerumunan orang asing dengan bahasa yang tidak saya mengerti yang tampak sibuk membolak balik majalah tersebut dengan penuh nafsu. 

Note : Sedikit catatan kecil yang bisa ditulis adalah semua pornography yang beredar berupa photo baik berupa buku ataupun majalah walaupun porno tetap memiliki aturan yang jelas seperti tidak menampilan photo genital secara langsung dan juga tidak menampilkan adegan orang yang lagi bersenggama. Jadi kalau kalau seandainya gambar/ photo seperti yang saya sebutkan terakhir ini Anda temukan, dipastikan adalah barang illegal dan sebaiknya jangan melihat, membeli atau menyimpannya.

02. Komik

Selain majalah, pornography juga memasuki dunia komik dalam jumlah yang mungkin lebih banyak lagi namun dengan harga yang jauh lebih murah. Pilihannya sangat banyak, dari yang 1/2 porno 1/4 porno atau 100% porno. Bagi yang nafsu besar, dompet melompong, bisa mendatangi toko komik bekas yang banyak terdapat sekitar stasiun di jepang. Ditoko ini, kita bisa membaca atau melihat lihat halamannya bukunya sepuasnya tanpa ada keharusan untuk membeli. Karena harganya sangat murah, toko komik bekas ini biasanya selalu ramai dan penuh sesak. Tentu saja isinya bukan komik porno melulu, agar tidak rancu dengan judul. Komik doraemon, komik anak anak, buku pendidikan dan buku umum lainya juga pasti ada. Semuanya dibedakan dan mempunyai tempatnya sendiri sendiri. Dibandingkan dengan majalah, yang umumnya "pemain tunggal", pada komik materei yang disajikan sudah lebih bervariasi yaitu berpasangan. Di tempat ini pria dan wanita bergabung dan tenggelam meembaca komik kegemarannya namun tanpa menimbulkan "keributan" apapun. Tentu saja, mana ada orang normal yang terangsang hanya dari melihat gambar kartun kecuali orang sinting.

03. Video

Mungkin jenis ini paling banyak dikenal dan juga beredar di negara kita yaitu adult video atau lebih dikenal dengan sebutan JAV.. Video porno, dan sekarang mulai digantikan dengan dvd, biasanya bisa kita temukan di tempat tempat penjualan, atau penyewaan video biasa. Untuk mendapatkannya, kita harus memasuki ruangan khusus yang kadang hanya dibatasi dengan selembar kain. Bagi yang maniac atau virus mesumnya sudah level tinggi, bisa mendatangi toko yang khusus menjual video dan dvd porno saja. Tempatnya cukup luas bahkan kadang sangat luas, dari lantai satu sampai diatasnya isinya penuh dengan barang serupa tapi tidak sama. Peminatnya sekarang lebih bervariasi tidak didominasi oleh pria setengah umur saja, namun juga laki laki muda bahkan wanitapun walaupun jarang, kadang kadang bisa kita temukan “berkeliaran” walaupun biasanya masih beserta pasangannya.

Gambar buram berarti resmi

Dari info yang saya dapatkan, peredaran film sejenis ini, di Indonesia lebih vulgar dan lebih bebas dari di Jepang dan bagi yang sudah pernah menonton video porno di Indonesia dan membandingankannya dengan yang di sini pasti akan kecewa berat, katanya. Kenapa ? Karena ternyata ternyata bagian yang dianggap penting biasanya disensor atau diburamkan dengan gambar mozaik. Namun walaupun begitu bukan berarti video yang tanpa sensor tidak bisa didapatkan Pembelian bisa dilakukan lewat telephone, berdasarkan daftar selebaran yang dimasukkan oleh seseorang (entah siapa) di kotak post rumah atau aparteman. Transaksinya tentu saja gelap alias illegal. Kalau kita beruntung, kita bisa mendapatkan video bersih tanpa sensor, tapi kalau apes, berarti siap siap gigit jari karena hanya mendapaktan video Mickey Tikus. Penipuan seperti ini kerap terjadi. Korban dipastikan tidak akan melapor, kecuali orang yang kelewat jujur. 

04. Film layar lebar

Film dewasa dengan layar lebar juga bisa kita jumpai di bioskop tertentu saja. Uniknya, poster pertunjukan yang sedang atau akan dimainkan biasanya ditempelkan di dinding khusus yang sangat tersembunyi atau kadang malah di belakang gedung jadi terbalik dengan bioskop normalnya. Namanya juga film, pasti ada jalan ceritanya juga walaupun mungkin adegan utamanya sama saja. Kata mungkin terpaksa saya tambahkan, karena belum pernah menontonya secara langsung. Saya beberapa kali pernah melakukan survey kecil untuk mengetahui rentang umur penonton dan mendapatkan hasil umur rata rata yang berkiar 40 tahunan ke atas. Bukan hal aneh kalau sekali kali saya melihat bioskop ini didatangi oleh orang asing yang biasanya datang berkelompok. Sepertinya di negara mereka, film semacam ini susah atau bahkan tidak mungkin untuk didapatkan. (Note :hanya dugaan saja)

05. Buku

Di toko buku yang relatif besar, kita bisa mendapatkan buku yang khusus memuat photo wanita dalam posisi telanjang. Buku seperti ini biasanya dicetak ekslusif dan hard cover dan kualitas photo yang prima namun sayang karena dalam kondisi tersegel tanpa bisa dilihat atau diintip sedikitpun. Kalau Anda berpindah tempat, mendatangi counter Art and Painting, dipastikan juga Anda akan menemukan buku sejenis yaitu berbagai buku yang memuat pose wanita telanjang dalam berbagai posis yang biasanya dipakai sebagai model lukisan oleh seniman miskin yang tidak bisa membayar sewa model. Juga ada seri lukisan Ukiyoe yang bertema erotic dari sejumlah seniman ternama. Walaupun cuma sebuah lukisan, dijamin cukup membuat wajah Anda memerah, apalagi kalau belum terbiasa meliahat gambar seperti itu. Yang paling menggembirakan, buku ini bisa dilihat bebas karena dipajang tanpa segel sama sekali. Saya tidak tahu apakan Anda akan menggolongkannya dengan pornography atau tidak, yang jelas ada ketelanjangan didalamnya. 

06. Lain lain

Disamping media yang telah saya sebutkan di atas, masih ada beberapa media lagi yang tidak luput dari pornography yaitu koran, khususnya untuk koran sport/ pacuan kuda edisi sabtu dan minggu, internet, tv cable dan juga tv umum. Khusus untuk yang terakhir ini program acaranya setiap akhir pekan selama satu jam tengah malam. Sepertinya tidak banyak yang bisa di nikmati didalamnya karena cuma sebatas cuman foto model, promosi video porno terbaru dan bincang bincang masalah yang ngeres dan sedikit ngawur. 

 

 

KETERANGAN TAMBAHAN

Bisnis para yakuza

Bisnis pornography, di belahan dunia mana saja, pasti menarik karena umumnya mendatangkan keuntungan yang sangat besar. Satu hal yang tampaknya pasti untuk kasus di Jepang adalah hampir sebagian besar usaha pornography di negara ini dikelola oleh kelompok yakuza. Usaha seperti ini sepertinya sudah merupakan lahan mereka secara turun termurun. Pemain atau aktris yang terlibat didalmnya juga kadang melakukannya karena keterpaksaan seperti jeratan hutang dll, yang ujung ujungnya harus berurusan dengan golongan ini, walaupun tentu saja wanita yang melakukannya kerena sudah niat dari awal demi imbalan yang sangat besar, tentu lebih banyak lagi. 

Panti pijat, penyewaan dan pemutara video

Seperti halnya di negara lain, panti pijat sangat rawan dengan pornography. Pijat atau massage memang sangat populer dan digemari di negara ini, namun tempat massage yang melayani service khusus ini bisa dibedakan dengan sangat jelas. Saya yakin Andapun akan bisa membedakannya dan dijamin tidak akan mungkin sampai salah masuk kecuali sudah niat ngeres dari awal. Tempat penyeaan sekaligus sebagai pemutaran video relatif mudah ditemukan. Di tempat ini pengunjung bisa memilih, dan memutar video yang disukainya sepuasnya. Harganya biasaya di hitung perjam kunjungan.

Pornography anak

Di negara manapun, pornography anak pasti dilarang demikian juga dengan Jepang.. Bagian ini saya anggap sangat penting sehingga merasa perlu menuliskanya dalam paragrap tersendiri. Saya sedikit kurang jelas batasan anak disini. Dari tradisi perayaan Seijin Siki, seseorang dianggap dewasa setelah mencapai umur 20 tahun. Di umur ini mereka sudah boleh merokok dan minum alkohol. Namun untuk kasus pornography sepertinya umur yang di lindungi adalah dibawah 18 tahun. Entah mana yang benar, namun yang jelas, anak anak sangat dilindungi dari pornography dengan payung hukum yang sangat ketat. Orang dewasa yang melarikan anak orang yang belum genap berumur 18 tahun atau anak setingkat SMU, adalah pelanggaran hukum yang berat di negara ini. Namun tentu saja, seketat apapun aturannya pelanggaran tetap saja ada. "Tahun 2008 ada sekitar 676 kasus pelanggaran di seluruh Jepang." (sumber : The Japan Times). Suatu angka yang cukup tinggi tentu saja. Dari salah satu tayangan televisi saya melihat ada Tim khusus yang selalu mamantau pelanggaran ini. Sepertinya mereka sangat serius untuk meminimalkan kasus pornography anak dengan menangkap pelaku dan produsen ponography anak yang umum disebut "Rorikon" dalam bahasa Jepang yang merupakan singkatan dari bahasa Inggris, lolita complex.

Pornography marak, kejahatan malah rendah

Marak dan bebasanya peredaran barang barang pornography di sini ternyata berbanding terbalik dengan kecilnya prosentase angka kejahatan seksual, kasus pemerkosaan atau kehamilan remaja. Wanita tampak aman aman saja "berkeliaran" di tengah malam atau pulang kerja ataupun kegiatan lainnya. Pandangan mata nakal dan jelalatan dan gerombolan anak muda mengganggu gadis lain yang lewat di jalan tampaknya tidak umum di negara ini. Satu satunya kejahatan seksual yang sedikit umum adalah "Chikan", yaitu memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan dengan memegang bagian tubuh wanita ketika berdesakan dalam kereta api dan mengintip celana dalam wanita lewat kamera hp. Pelaku yang tertangkap, kasusnya biasanya diekspose di televisi dan sudah bisa dihukum berat dengan diberhentikan dari pekerjaanya, Nah rasain lo ! Walaupun begitu setiap tetap saja ada orang yang nekat melakukannya. Uniknya, pelakunya bukan hanya golongan atau karyawan biasa namun juga orang yang menempati posisi tinggi di perusahaan. Korbanya lagi lagi wanita.

Tanggapan orang Jepang

Melihat begitu maraknya bacaan dan tontonan porno atau dewasa, bagaimana dengan tanggapan atau pengaruh generasi muda di sini ? Dari beberapa orang yang pernah saya tanyakan disini jawabanya kadang cukup mencengangkan. Kalau ada bacaan khusus anak anak tentu juga ada bacaan khusus dewasa. Didalam masyarakat yang normal tentu juga ada sebagian kecil golongan yang tidak normal, etchi atau hentai dan tampaknya golongan ini harus diberikan tempat juga agar tidak mengganggu. Kadang pendapat itu ada benarnya juga, karena walaupun dilarang, tampaknya tetap akan dicari. Semua orang tampaknya memilih bacaan atau tontonan sesuai kebutuhan dan umurnya.

 

PENUTUP

Saya tidak bisa membuat kesimpulan apapun dari tulisan ini. Semuanya diserahkan ke pembaca untuk menanggapinya. Sebagai penutup saya hanya ingin mengajukan satu pertanyaan kecil : 

"Apa yang terjadi kalau seandainya bebebasan yang sama juga diterapkan di negara kita ?" 

Sepertinya kebanyakan orang akan memberikan tanggapan yang beragam. Jawaban atau tanggapan yang diberikan sangat tergantung dari pemahaman seseorang terhadap pornography itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar